Minggu, 22 Juni 2014

Customer Relationship Management (CRM)



            Dalam bisnis kecil yang beroperasi di suatu lingkungan kecil, pemilik bisnis dan manajernya dapat dengan mudah mengenali para pelanggan mereka secara pribadi lewat tatap muka. Tetapi dalam bisnis besar yang beroperasi dalam skala metropolitas, regional, nasional, bahkan global, maka mustahil untuk “mengenali pelanggan Anda” secara intim. Dalam bisnis macam ini, terdapat terlalu banyak pelanggan dan terlalu banyak cara yang berbeda dalam hal interaksi pelanggan dengan perusahaan (melalui Web, telepon, fax, dan tatap muka). Kita sulit mengintegrasika informasi dari seluruh sumber tersebut terhadapan dengan jumlah yang besar. Dalam hal inilah manajemen hubungan pelanggan  (Customer Relationship Manajement- CRM) mengintegrasikan data pelanggan dari seluruh organisasi.
Pelanggan ingin mengetahui kapan perusahaan melakukan perusahaan melakukan produksi dalam jumlah banyak dan kapan dalam jumlah sedikit. Hal ini perlu diketahui oleh pelanggan (yang biasanya berbentuk perusahaan, atau kalau ini pribadi  meruapakan agen perusahaan) untuk menyusun rencana pemasaran dan kegiatan perusahaan. Sudah barang tentu hanya pelanggan yang memenuhi kriteria tertentu yang dapat mengakses fasilitas CRM ini. Customer Relationship Management (CRM) atau program pengelolaan dengan pelanggan adalah program komputer (software) yang memungkinkan pelanggan mengakses data kegiatan perusahaan, mulai rencana produksi sampai layanan purna jual. Komponen CRM (Customer Relationship Management):
Customer (pelanggan)
Segala pihak yang pernah, akan dan sedang merasakan produk jasa dan layanan yang diberikan perusahaan, baik dalam proses melihat, membeli dan pemeliharaan.
Relationship
Suatu hubungan terdiri atas serangkaian episode yang terjadi antara dua belah pihak dalam rentang waktu tertentu
Manajemen sebagai suatu proses
Pengalokasian masukan/ input dari  lingkungan suatu organisasi, pengarahan dan kepemimpinan,    pengawasan dan  pengendalian pada tingkat strategis, taktis, maupun  operasional agar dapat  memproduksi  dan memasarkan  keluaran yang dibutuhkan oleh para pelanggan/  lingkungan  sehingga sasaran organisasi  itu dapat tercapai.
Jadi CRM adalah strategi bisnis inti yang memadukan proses dan fungsi internal, jaringan eksternal untuk menciptakan  dan menyampaikan nilai kepada pelanggan untuk mendapat keuntungan. Kita dapat mengkaji dari tiga tataran, yakni tataran strategis, operasional, dan analitis.
CRM Strategies
  Pandangan ‘top-down’ tentang CRM sebagai strategi bisnis paling penting yang mengutamakan konsumen dan bertujuan memikat dan mempertahanankan konsumen yang menguntungkan.
Fokus mengembangkan kultur usaha yang berorientasi pada pelanggan. Orientasi bisnis (Produk, Produksi, Penjualan).
Kultur ini tercermin dari perilaku pucuk pimpinan.
•Semua sumber daya dialokasikan untuk mendukung semua langkah yang dapat meningkatkan nilai perusahaan bagi pelanggan.

CRM Operasional
       Pandangan tentang CRM yang berfokus pada proyek-proyek otomatisasi seperti otomatisasi layanan, otomatisasi armada penjualan dan otomatisasi pemasaran.
       Berbagai aplikasi perangkat lunak CRM memungkinkan fungsi-fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan dapat berjalan dapat berjalan secara otomatis.
                Otomatisasi Pemasaran (MA):
           Segmentasi Pasar
           Manajemen kampanye komunikasi
           Event-based marketing
                Otomatisasi Armada Penjualan (SFA)
           Oppurtunity Manajement
           Pembuatan Proposal
           Konfigurasi Produk
                Otomatisasi Layanan
           Call Center : - Interactive Voice Response (IVR) – Call Rounting
           Layanan berbasis website
           Layanan di lapangan

CRM Analitis
                Pandangan ‘bottom-up’ tentang CRM yang terfokus pada kegiatan penggalian data konsumen untuk tujuan-tujuan strategis dan taktis.
                Digunakan untuk mengeksploitasi data  konsumen demi meningkatkan nilai mereka
                Dikembangkan berdasarkan informasi mengenai konsumen
                Dapat memberikan solusi yang lebih tepat waktu, bahkan bersifat personal

Beberapa merek atau penyedia program komputer yang tergolong dalam kelompok CRM diantaranya:
  • Broad Vision
  • E.piphany
  • Kana
  • Nortel/ Clarity
  • Peoplesoft/ Vanitive
  • Siebel 



Gambar 1. Aplikasi Sistem CRM
Perusahaan terdorong mengadopsi CRM karena:
  1. Motif Ofensif
Terkait untuk meningkatkan profitabilitas dengan cara menekan biaya serta meningkatkan pendapatan (revenue) melalui peningkatan kepuasan dan loyalitas pelanggan.
  1. Motif Defensif
Timbul ketika para kompetitor terkemuka juga berhasil mengadopsi CRM yang membuat pihak perusahaan khawatir kehilangan konsumen dan pendapatan.

Secara Umum tujuan strategi CRM adalah: Untuk mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Beberapa perusahaan melakukannya dengan:
1.      Menghilangkan biaya hubungan tersebut, misalnya dengan mengalihkan pelanggan kelayanan mandiri berbasis web.
2.      Meningkatkan pendapatan yang diperoleh dari hubungan pelanggan; contohnya dengan menjual produk dan jasa tambahan kepada pelanggan.
Rantai nilai CRM menetapkan proses lima tahap untuk pengembangan dan penerapan strategi CRM. Masing-masing dari kelima tahap tersebut dilakukan dengan menggunakan sejumlah alat dan proses. Model ini mengidentifikasikasi 5 tahap dalam pengembangan dan penerapan strategi CRM, diantara adalah sbb:
  1. Analisis Portofolio Pelanggan.
  2. Keintiman Pelanggan.
  3. Pengembangan Jaringan.
  4. Pengembangan proposisi Nilai.
  5. Mengelola siklus hidup pelanggan.

Kondisi yang mendukung pengembangan dan penerapan CRM antara lain:
  1. Kepemimpinan dan Budaya
  2. Data dan Teknologi Informasi
  3. SDM
  4. Proses-Proses
 

Gambar 2. Rantai Nilai CRM

Referensi Buku:

  1. Francis Buttle, Customer Relationship Management Concept and Tools,  Elsivier. 2007
  2. Kennet C.Laudin, Management Information System, Pearson Education, 2005.
  3. McLeod, Raymond Jr. Sistem  Informasi Manajemen (Edisi Bahasa Indonesia). Prenhallindo, Jakarta. 1997.
  4. O’Brien, James A. Management Information System: Managing Information Technology in the Business Enterprise. Edisi 6. Boston: McGrawHill Irwin, 2004.
  5. Winarno ,Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen,  UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar