Senin, 19 Agustus 2013

Diagram Aliran Data (DFD)



Diagram aliran data atau data flow diagram (DFD)adalah diagram untuk menggambar aliran data dan informasi dalam suatu system. Sering disebut juga dengan nama Bubble Chart.
Keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan. Untuk memudahkan analisa dimulai dengan:

1.      Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2.      Diagram Nol / Zero (Overview Diagram)
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari data flow diagram. Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukkan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.

3.      Diagram Rinci (Level Diagram)
Diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam diagram zero atau diagram zero atau diagram level diatasnya.

4.      Penomoran Level Pada DFD

Nama Level
Nama Diagram
Nomor Process
0
Context

1
Diagram 0
1.0, 2.0, 3.0, ....
2
Diagram 1.0
1.1, 1.2, 1.3, ....
2
Diagram 2.0
2.1, 2.2, 2.3, ....
2
Diagram 3.0
3.1, 3.2, 3.3, ....
3
Diagram 1.1
1.1.1, 1.1.2, ....
3
Diagram 1.2
1.2.1, 1.2.2, ...
3
Diagram 1.3
1.3.1, 1.3.2, ....

Didalam satu level sebaiknya tidak terdapat lebih dari 7 buah proses dan maksimal 9, bila lebih maka harus dilakukan dekomposisi.

5.      Balancing Dalam DFD
Aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari suatu proses harus sama dengan aliran data yang masuk ke dalam dan keluar dari rincian proses pada level / tingkatan dibawahnya. Hal-hal yang perlu di perhatikan pada DFD yang memiliki lebih dari 1 level, sbb:
-          Harus terdapat keseimbangan input dan outputnya antara satu level dan level berikutnya.
-          Keseimbangan antara level 0 dan level 1 dilihat pada input/ output dari aliran data ke atau dari terminal pada level 0 sedangkan keseimbangan antara level 1 dan level 2 dilihat pada input/ output dari aliran data ke /dari proses yang bersangkutan.
-          Nama aliran data, data store dan terminal pada setiap level harus sama, apabila objeknya sama.

6.      Spesifikasi Proses (Process Specification)
Setiap proses (bubble) di DFD harus memiliki spesifikasi proses. Tanpa ini kita tidak akan mengetahui apa yang akan terjadi di dalam proses (bubble) tersebut. Banyak cara / metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan proses tersebut.

Statement Of Purpose
v  Berisi deskripsi tekstual fungsi sistem.
v  Hanya terdiri dari 1, 2 kalimat atau lebih, tetapi tidak digunakan untuk mendeskripsikan sistem secara detil.
v  Cth STP:
Kegunaan sistem pemrosesan buku adalah menangani semua aspek detil pemesanan buku oleh pelanggan, seperti pengiriman, pembayaran dan pengembalian bukti pembayaran pelanggan. Informasi buku tersebut juga disediakan bagi sistem lain seperti pemasaran, penjualan, dan keuangan.

Elemen dasar dari Diagram Aliran Data
Ada 4 komponen dalam model ini yaitu:
Ø  Proses
Ø  Aliran
Ø  Penyimpanan
Ø  Terminator

Proses (gelembung/bubble, fungsi & transformasi)
  • Proses menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran.
  • Direprensentasikan dalam bentuk lingkaran.
  • Umumnya didefinisikan dengan kata tunggal, kalimat sederhana.
Pedoman pemberian nama proses:
-          Nama proses terdiri dari kata kerja dan kata benda  yang mencerminkan fungsi proses tersebut, misalnya: Hitung bonus, Pendataan Karyawan, Cetak Faktur, dll.
-          Jangan menggunakan kata proses sebagai bagian dari suatu nama process (bubble)
-          Proses harus diberi nomor.
-          Penomoran proses pada tingkat pertama (Diagram nol) adalah 1.0, 2.0, 3.0, dst.
-          Penomoran proses pada tingkat kedua dari proses 1.0 ( rincian dari proses 1.0) adalah 1.1, 1.2, 1.3 , dst.
-          Context diagram tidak perlu di beri nomor.

Aliran (Arus Data/ Data F;ow)
Direpresentasikan dengan menggunakan panah yang menuju ke / dari proses.
-  Merupakan tempat menggalirnya informasi/ Arus data ini mengalir di antara proses, data storre dan menunjukkan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.

 Pedoman Pemberian Nama Aliran Data:
-          Nama aliran data yang terdiri dari beberapa aliran kata dihubungkan dengan garis sambung.
-          Tidak boleh ada aliran data yang namanya sama, dan pemberian nama harus mencerminkan isinya.
-          Aliran data yang terdiri dari beberapa elemen dapat dinyatakan dengan grup elemen.
-          Hindari kata ‘data’ dan ‘informasi’ untuk memberi nama pada aliran data.
-          Sedapat mungkin nama aliran data ditulis lengkap.

 
Penyimpanan
Komponen ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data (paket data.
Notasi yang digunakan adalah garis sejajar, segiempat, segi empat dengan sudut melengkung atau persegi panjang.
Pedoman pemberian nama data store
-          Nama harus mencerminkan data store tersebut
-          Bila namanya lebih dari satu kata maka harus diberi tanda sambung.

Terminator
-          Direpresentasikan dengan persegi panjang.
-          Mewakili entiti luar dimana sistem berkomunikasi.
-          Biasanya melambangkan orang atau kelompok orang, misalnya organisasi diluar sistem.

Pedoman Pemberian nama kesatuan luar (external entity)
-          Nama terminal berupa kata benda.
-          Terminal tidak boleh memiliki nama yang sama kecuali memang objeknya sama (digambarkan 2 x, dimaksudkan untuk membuat diagram lebih jelas). Bila demikian, maka terminal ini perlu diberi garis miring pada pojok kiri atas.
 


Data Dictionary
Ø  Membantu pelaku sistem untuk  mengerti aplikasi secara detil.
Ø  DD mendefinisikan elemen data dengan fungsi sebagai berikut:
  • Menjelaskan arti aliran data dan penyimpnan dalam DFD
  • Mendeskripsikan paket data yang bergerak
Kamus data memuat hal-hal sebagai  berikut:
a.      Nama arus data
b.      Alias
c.       Bentuk Data
d.      Arus Data
e.      Penjelasan


Contoh DFD:
ü  Sistem penjualan yang ada di supermarket kita gunakan sebagai contoh pembuatan DFD.
  • Dalam sistem penjualan tersebut, pembeli memilih barang yang akan dibelinya.
  • Setelah selesai, pembeli akan menyerahkan kepada kasir untuk diinput.
  • Setelah diinput dan diketahui jumlah rupiah pembelanjaan, pembeli membayar dan menerima nota penjualan.
  • Pada sore hari atau malam hari, kasir dapat mencetak laporan penjualan hari tersebut untuk diserahkan kepada manajemen.

a.      Mulai menggambar sistem dibagian tengah, Berilah nama sistem yang digambar, misalnya “Sistem Penjualan”.

 

b.       Gambarlah entitas uang bertugas meng-input data ke dalam sistem di bagian kiri gambar tersebut. 

 

c.        Gambarlah entitas yang menerima keluaran dari sistem yang disebelah kanan lingkaran. 

 

d.      Buatlah di lembar terpisah, sebuah kamus data, yaitu daftar berbagai istilah yang digunakan dalam pembuatan DFD.

Cth Kamus Data
Nama aliran Data:
Data_penj     kode_brg
                       unit_brg
Nota_penj      tgl_transaksi, jam, nama_toko, kode_brg,  nama_brg
Info_penj       kode_brg, unit_brg

Nama variabel:
Kode_brg     digunakan sebagai primar
                      terdiri dari 9 digit, digit pertama menunjukkan kelompok barang
                      1 =  makanan dan minuman kalengan
                      2 = buah-buahan dan sayuran segar
                       
  
Referensi Buku:

  • Al Bahra bin Ladjamudin, Rekayasa Perangkat Lunak, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2006.
  • Martin, E. Wainright, et al. Managing Information Technology: What Manager Need to Know. Edisi 3. Upper Saddle River, NJ: Prentice Hall International, Inc., 1999.
  • McLeod, Raymond Jr. Management Information System. Edisu 9. Upper Saddle River, NJ: Pearson Prentice Hall, 2004.
  • Noerlina, dkk. Perancangan Sistem Informasi Berbasis Object Oriented Studi Kasus, Mitra Wacana Media, Jakarta, 2007.
  • O’Brien, James A. Management Information System: Managing Information Technology in the Business Enterprise. Edisi 6. Boston: McGrawHill Irwin, 2004.
  • Pohan, Husni Iskandar, dkk. Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga, Jakarta, 1997.
  •  Winarno ,Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen,  UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar