Minggu, 22 Juni 2014

Perancangan Sistem Informasi dengan memadukan Enterprise Arsitektur



 Ada sejumlah hal yang patut dipertimbangkan saat melaksanakan proyek konstruksi seperti rumah atau rancangan kota. Begitu banyaknya pertimbangan yang harus dilakukan sehingga menulis daftarnya saja akan sangat sulit. Tanpa struktur untuk mendokumentasikan kebutuhan bangunan ini dan rancangan untuk penyelesaiannya, proyek ini tidak akan mungkin selesai. Untuk itu diperlukan adanya bagian yang dapat menjelaskan konsep-konsep untuk menciptakan dan mengatur unsur-unsur arsitektur enterprise. Kerangka arsitektur enterprise menunjuk pada struktur yang meliputi semua, yang menyiapkan semua unsur arsitektur enterprise. Dan juga menentukan hubungan antar-unsur tersebut secara konsisten dan teratur. Pembangunan suatu arsitektur enterprise yang adaptif dimulai dengan penciptaan kerangka arsitektur. Setiap organisasi akan mengembangkan arsitektur enterprise-nya sendiri, berdasarkan definisi dan keadaan perusahaannya. Penjelasan, definisi dan proses dalam Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi ini dapat digunakan sebagai contoh bagi organisasi pada saat mengembangkan arsitektur enterprise mereka sendiri.
 
 

 
Gambar 1. Enterprise System

Arsitektur enterprise biasa digunakan sebagai instrumen untuk mengelola operasi perusahaan sehari-hari serta rencana pengembangan di masa depan. Arsitektur enterprise basis aset informasi strategis, yang menentukan misi, informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap perubahan kebutuhan misi (Federal Chief Information Officer Council, 2001). Arsitektur Enterprise berkisar tentang pemahaman elemen-elemen yang berbeda yang menyusun enterprise dan bagaimana hubungan dari elemen-elemen tersebut (www.enterprise-architecture.info). Empat    frameworks  EA  yang  dikenal  untuk menjadi  acuan  standar  di  dunia  ini,  yaitu:
  1.  Zachman Framework, 
  2. The  Open  Group  Architectural  Framework (TOGAF),
  3. The Federal Enterprise Architecture  (FEA) dan
  4. Gartner  framework.

Metodologi pengembangan arsitektur  enterprise mengadopsi 4 (empat) domain arsitektur, yaitu:
1.        Arsitektur bisnis
2.        Arsitektur informasi
3.        Arsitektur teknologi
4.        Arsitektur aplikasi
1. Arsitektur Bisnis
§  Menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses, informasi dan aset bisnis yang penting untuk memberikan layanan bagi masyarakat, bisnis, pemerintah dsb.
§  Rincian arsitektur bisnis mendukung pengambilan keputusan bisnis dengan menyediakan dokumentasi tentang dimana posisi perusahaan berada saat ini dan dimana perusahaan  ingin berada di masa depan.
§  Sebagai landasan/penggerak bagi pengembangan rencana bisnis, teknologi, penggunaan aplikasi dan implementasi
2. Arsitektur Informasi
§  Merupakan sekumpulan kebutuhan bisnis enterprise, informasi, satuan proses dan penyatuan yang mengendalikan bisnis serta aturan untuk memilih, membangun dan memelihara informasi tersebut.
§  Mendefinisikan struktur informasi yang penting bagi organisasi berupa entitas data dan hubungan antar entitas yang diperlukan untuk mendukung proses bisnis.
§  Sebagai informasi/data yang dijadikan satu aset pendukung bisnis. Sebagi dasar kebutuhan sistem aplikasi.
3. Arsitektur Teknologi
§  Suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur dan hubungan teknologi perusahaan saat ini serta di masa depan untuk memaksimalkan nilai dalam teknologi tersebut.
§  Mendefinisikan platform teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi dalam mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.
4. Arsitektur Aplikasi
§  Memusatkan pada pengembangan dan penerapan program aplikasi sebagai sebuah solusi atau layanan yang sedang diciptakan untuk organisasi yang bersangkutan.
§  Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang dibutuhkan untuk mengelola data dan informasi untuk mendukung fungsi bisnis enterprise.

Komponen/ Domain utama EA (Lanjt..)
Sehubungan dengan ke empat komponen tersebut, Produk arsitektur enterprise akan berupa:
§   grafik,
§   model,
§   dan/atau narasi yang menjelaskan lingkungan dan rancangan enterprise.

Enterprise Architecuture Planning (Perencanaan Arsitektur Enterprise)
Perencanaan Arsitektur Enterprise merupakan pendekatan yang di buat oleh Spewak (1992) untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan data dan dorongan bisnis. Dari aspek cakupannya berdasarkan klasifikasi kerangka kerja Zachman, Perencanaan Arsitektur Enterprise melibatkan 6 sel, yang masing-masing dibangun dibangun melalui 4 tahap:
1.      Tahap untuk memulai
2.      Tahap untuk memahami kondisi saat ini,
3.      Tahap pendefinisian visi masa depan,
4.      Tahap untuk menyusun rencana dalam mencapai visi masa depan.

Tahapa n pengembangan perencanaan enterprise arsitektur dapat dinyatakan dalam bentuk diagram dan terlihat dalam gambar 2.

Gambar 2. Komponen dan Lapisan Perencanaan Arsitektur Enterprise

Tahapan Pengembangan EAP
Tahap 1 - Permulaan
§  Menentukan metodologi apa yang digunakan, personil yang terlibat, dan tools apa yang diperlukan
Tahap 2 – Pemahaman Kondisi Saat Ini
§  Membangun suatu basis pengetahuan tentang bisnis dan informasi yang digunakan saat ini dan teknologi pendukungnya
Tahap 3 – Rencana Masa Depan
§  Mendefinisikan arsitektur secara berurut dimulai dari  data, aplikasi dan teknologi di masa depan
Tahap 4 – Strategi Pencapaian
§  Mendefinisikan urutan prioritas tentang implementasi aplikasi, jadwalnya, rencana biaya, rencana migrasinya
Berdasarkan uraian diatas, proses perencanaan arsitektur enterprise dilakukan dalam 10 tahap yang dimulai dari tahap inisialisasi perencanaan hingga tahap transisi dari sistem saat ini menuju implementasi. Seluruh tahap tersebut dapat dilihat dalam tabel 1.
Tabel 1. Tahap Kegiatan Perencanaan Arsitektur Enterprise
LAPISAN
TAHAPAN
HASIL
1
1.      Inisiasi Perencanaan
Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan metodologi dan alat-alat yang akan digunakan, perencanaan tim, presentasi, rencana kerja.
2
2.      Pemodelan Bisnis
Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal
3.      Survey Perusahaan
Perlengkapan model bisnis fungsional
4.      Sistem dan teknologi saat ini
Katalog sumber daya informasi (IRC), skema sistem
3
5.      Arsitektur Data
Pendefisian entitas, diagram ER, matriks entitas terhadap fungsi, dokumen arsitektur data.
6.      Arsitektur Aplikasi
Pendefinisian aplikasi-aplikasi, matriks aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.
7.      Arsitektur Teknologi
Distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur aplikasi.
4
8.      Rencana Implementasi
Urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi, factor-faktor sukses dan rekomendasi
9.      Kesimpulan Perencanaan
Dokumen akhir, presentasi
10.  Transisi terhadap implementasi
Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan, standard, prosedur-prosedur, rencana terperinci.


Manfaat dari Enterprise Architecture Planning  (Perencanaan Arsitektur Enterprise) adalah:
§    Fokus pada penggunaan strategi teknologi untuk mengelola data sebagai aset
§    Standarisasi kosakata (nama data, nama sistem, dan sebagainya) merupakan fasilitas untuk berkomunikasi dan mengurangi inkonsistensi dan redundansi data.
§    Adanya dokumentasi meningkatkan pemahaman terhadap bisnis.
§    Kebijakan pengambilan keputusan dapat ditinjau ulang.
§    Memperhatikan integrasi sistem baru dengan sistem aplikasi yang sudah ada.
§    Solusi jangka panjang yang bersifat efektif terhadap biaya (cost effective).
§    Mempermudah dalam menilai manfnsaat dan dampak pemanfaatan teknologi informasi bagi bisnis.

Referensi
  1. Iwan Kurniawan, Enterprise Resource Planning Graha Ilmu, Jakarta, 2012.
  2. John Ward and Joe Peppard, Strategic Planning for Information System., John Wiley & Sons, LTD. 2002.
  3. Kridanto S, Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi, Informatika, Bandung, 2009.
  4. Santo W, Suparto D. ERP (Enterprise Resource Planning) Solusi Bisnis, Graha Ilmu, Jakarta, 2009.
  5. Turban, dkk. Information Technology for Management – Transforming Organizations in the Digital Economy. John Wiley & Sons, LTD. 2007
  6. Winarno, Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen,  UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.