Ada
sejumlah hal yang patut dipertimbangkan saat melaksanakan proyek konstruksi
seperti rumah atau rancangan kota. Begitu banyaknya pertimbangan yang harus
dilakukan sehingga menulis daftarnya saja akan sangat sulit. Tanpa struktur
untuk mendokumentasikan kebutuhan bangunan ini dan rancangan untuk
penyelesaiannya, proyek ini tidak akan mungkin selesai. Untuk itu diperlukan
adanya bagian yang dapat menjelaskan konsep-konsep untuk menciptakan dan
mengatur unsur-unsur arsitektur enterprise. Kerangka arsitektur enterprise
menunjuk pada struktur yang meliputi semua, yang menyiapkan semua unsur
arsitektur enterprise. Dan juga menentukan hubungan antar-unsur tersebut secara
konsisten dan teratur. Pembangunan suatu arsitektur enterprise yang adaptif
dimulai dengan penciptaan kerangka arsitektur. Setiap organisasi akan
mengembangkan arsitektur enterprise-nya sendiri, berdasarkan definisi dan
keadaan perusahaannya. Penjelasan, definisi dan proses dalam Pengembangan
Rencana Induk Sistem Informasi ini dapat digunakan sebagai contoh bagi
organisasi pada saat mengembangkan arsitektur enterprise mereka sendiri.
Gambar 1. Enterprise System
Arsitektur
enterprise biasa digunakan sebagai instrumen untuk mengelola operasi perusahaan
sehari-hari serta rencana pengembangan di masa depan. Arsitektur enterprise basis aset informasi strategis, yang menentukan misi,
informasi dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan misi, dan proses
transisi untuk mengimplementasikan teknologi baru sebagai tanggapan terhadap
perubahan kebutuhan misi (Federal Chief Information Officer Council, 2001). Arsitektur Enterprise berkisar tentang pemahaman elemen-elemen yang berbeda
yang menyusun enterprise dan bagaimana hubungan dari elemen-elemen tersebut
(www.enterprise-architecture.info). Empat frameworks
EA yang dikenal
untuk menjadi acuan standar
di dunia ini,
yaitu:
- Zachman Framework,
- The Open Group Architectural Framework (TOGAF),
- The Federal Enterprise Architecture (FEA) dan
- Gartner framework.
Metodologi
pengembangan arsitektur enterprise mengadopsi 4 (empat)
domain arsitektur, yaitu:
1.
Arsitektur
bisnis
2.
Arsitektur
informasi
3.
Arsitektur
teknologi
4.
Arsitektur
aplikasi
1. Arsitektur
Bisnis
§ Menggambarkan strategi, maksud, fungsi, proses,
informasi dan aset bisnis yang penting untuk memberikan layanan bagi
masyarakat, bisnis, pemerintah dsb.
§ Rincian arsitektur bisnis mendukung pengambilan
keputusan bisnis dengan menyediakan dokumentasi tentang dimana posisi
perusahaan berada saat ini dan dimana perusahaan ingin berada di masa depan.
§ Sebagai landasan/penggerak bagi pengembangan rencana
bisnis, teknologi, penggunaan aplikasi dan implementasi
2. Arsitektur
Informasi
§ Merupakan sekumpulan kebutuhan bisnis enterprise,
informasi, satuan proses dan penyatuan yang mengendalikan bisnis serta aturan
untuk memilih, membangun dan memelihara informasi tersebut.
§ Mendefinisikan struktur informasi yang penting bagi
organisasi berupa entitas data dan hubungan antar entitas yang diperlukan untuk
mendukung proses bisnis.
§ Sebagai informasi/data yang dijadikan satu aset
pendukung bisnis. Sebagi dasar kebutuhan sistem aplikasi.
3. Arsitektur
Teknologi
§ Suatu pendekatan dalam menjelaskan struktur dan
hubungan teknologi perusahaan saat ini serta di masa depan untuk memaksimalkan
nilai dalam teknologi tersebut.
§ Mendefinisikan platform
teknologi yang dibutuhkan untuk menyediakan lingkungan yang mendukung aplikasi
dalam mengelola data dan mendukung fungsi bisnis.
4. Arsitektur
Aplikasi
§ Memusatkan pada pengembangan dan penerapan program
aplikasi sebagai sebuah solusi atau layanan yang sedang diciptakan untuk
organisasi yang bersangkutan.
§ Mendefinisikan jenis-jenis aplikasi utama yang
dibutuhkan untuk mengelola data dan informasi untuk mendukung fungsi bisnis enterprise.
Komponen/
Domain utama EA (Lanjt..)
Sehubungan
dengan ke empat komponen tersebut, Produk arsitektur enterprise akan berupa:
§ grafik,
§ model,
§ dan/atau
narasi yang menjelaskan lingkungan dan rancangan enterprise.
Enterprise
Architecuture Planning
(Perencanaan Arsitektur Enterprise)
Perencanaan
Arsitektur Enterprise merupakan pendekatan yang di buat oleh Spewak (1992)
untuk membangun arsitektur enterprise dengan berdasarkan data dan dorongan
bisnis. Dari aspek cakupannya berdasarkan klasifikasi kerangka kerja Zachman,
Perencanaan Arsitektur Enterprise melibatkan 6 sel, yang masing-masing dibangun
dibangun melalui 4 tahap:
1. Tahap
untuk memulai
2. Tahap
untuk memahami kondisi saat ini,
3.
Tahap pendefinisian visi masa depan,
4.
Tahap untuk menyusun rencana dalam
mencapai visi masa depan.
Tahapa n pengembangan
perencanaan enterprise arsitektur dapat dinyatakan dalam bentuk diagram dan
terlihat dalam gambar 2.
Gambar
2. Komponen dan Lapisan Perencanaan Arsitektur Enterprise
Tahapan Pengembangan EAP
Tahap 1
- Permulaan
§ Menentukan metodologi apa yang digunakan, personil
yang terlibat, dan tools apa yang diperlukan
Tahap 2
– Pemahaman Kondisi Saat Ini
§ Membangun suatu basis pengetahuan tentang bisnis dan
informasi yang digunakan saat ini dan teknologi pendukungnya
Tahap 3
– Rencana Masa Depan
§ Mendefinisikan arsitektur secara berurut dimulai
dari data, aplikasi dan teknologi di
masa depan
Tahap 4 – Strategi Pencapaian
§ Mendefinisikan urutan prioritas tentang implementasi
aplikasi, jadwalnya, rencana biaya, rencana migrasinya
Berdasarkan uraian
diatas, proses perencanaan arsitektur enterprise dilakukan dalam 10 tahap yang
dimulai dari tahap inisialisasi perencanaan hingga tahap transisi dari sistem
saat ini menuju implementasi. Seluruh tahap tersebut dapat dilihat dalam tabel
1.
Tabel
1. Tahap Kegiatan Perencanaan Arsitektur Enterprise
LAPISAN
|
TAHAPAN
|
HASIL
|
1
|
1. Inisiasi Perencanaan
|
Ruang lingkup, sasaran, visi, penentuan metodologi
dan alat-alat yang akan digunakan, perencanaan tim, presentasi, rencana
kerja.
|
2
|
2. Pemodelan Bisnis
|
Struktur organisasi, model fungsi bisnis awal
|
3. Survey Perusahaan
|
Perlengkapan model bisnis fungsional
|
|
4. Sistem dan teknologi saat ini
|
Katalog sumber daya informasi (IRC), skema sistem
|
|
3
|
5. Arsitektur Data
|
Pendefisian entitas, diagram ER, matriks entitas
terhadap fungsi, dokumen arsitektur data.
|
6. Arsitektur Aplikasi
|
Pendefinisian aplikasi-aplikasi, matriks aplikasi,
dokumen arsitektur aplikasi.
|
|
7. Arsitektur Teknologi
|
Distribusi data/aplikasi, dokumen arsitektur
aplikasi.
|
|
4
|
8. Rencana Implementasi
|
Urutan aplikasi/roadmap, rencana migrasi,
factor-faktor sukses dan rekomendasi
|
9. Kesimpulan Perencanaan
|
Dokumen akhir, presentasi
|
|
10. Transisi terhadap implementasi
|
Peningkatan organisasi, kebijakan-kebijakan,
standard, prosedur-prosedur, rencana terperinci.
|
Manfaat dari
Enterprise Architecture Planning (Perencanaan Arsitektur Enterprise) adalah:
§ Fokus pada penggunaan strategi teknologi untuk
mengelola data sebagai aset
§ Standarisasi kosakata (nama data, nama sistem, dan
sebagainya) merupakan fasilitas untuk berkomunikasi dan mengurangi
inkonsistensi dan redundansi data.
§ Adanya dokumentasi meningkatkan pemahaman terhadap
bisnis.
§ Kebijakan pengambilan keputusan dapat ditinjau ulang.
§ Memperhatikan integrasi sistem baru dengan sistem
aplikasi yang sudah ada.
§ Solusi jangka panjang yang bersifat efektif terhadap
biaya (cost effective).
§ Mempermudah dalam menilai manfnsaat dan dampak pemanfaatan teknologi informasi bagi
bisnis.
Referensi
- Iwan Kurniawan, Enterprise Resource Planning Graha Ilmu, Jakarta, 2012.
- John Ward and Joe Peppard, Strategic Planning for Information System., John Wiley & Sons, LTD. 2002.
- Kridanto S, Pengembangan Rencana Induk Sistem Informasi, Informatika, Bandung, 2009.
- Santo W, Suparto D. ERP (Enterprise Resource Planning) Solusi Bisnis, Graha Ilmu, Jakarta, 2009.
- Turban, dkk. Information Technology for Management – Transforming Organizations in the Digital Economy. John Wiley & Sons, LTD. 2007
- Winarno, Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.