Minggu, 21 Desember 2014

Rantai Nilai (Value Chain)



Value chain digunakan oleh Michael Porter pada tahun 1985. Porter menyebutkan bahwa setiap organisasi adalah kumpulan aktivitas yang melakukan desain, produksi, pemasaran, penyaluran dan pendukung dari produk atau layanan yang diberikan. Analisis value chain hanya dapat memberikan pengertian mengenai konteks bisnis unit (weskey).
Analisis value chain digunakan untuk menjelaskan aktifitas-aktifitas yang dilakukan organisasi dan menghubungkannya dengan keunggulan organisasi.  Keunggulan Kompetitif tersebut, antara lain
1.      Penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh di pasar
2.      Sumber daya konseptual sama pentingnya dengan sumber daya fisik.
Keunggulan kompetitif diperoleh dengan cara :
1.      Menyediakan barang dan  jasa dengan harga murah
2.      Lebih baik dari pesaing
3.      Memenuhi kebutuhan khusus segmen pasar tertentu
Porter membedakan aktifitas-aktifitas tersebut menjadi primary aktivities dan support activities, yaitu:
1.    Primary activity merupakan aktivitas-aktivitas yang terkait langsung dengan bagaimana nilai diciptakan bagi sebuah produk atau layanan.
2.      Support activity merupakan aktivitas-aktivitas yang mendukung primary activity, tidak terlibat langsung dalam produksi, namun memiliki potensi meningkatkan efisiensi dan efektifitas.

Gambar 1. Analisis Value Chain Michael Porter

 

 




Pusat dari teori Michael E. Porter adalah marjin. Marjin = nilai produk dan jasa – biaya.  Perusahaan menciptakan nilai dengan melaksanakan aktivitas, yang disebut Porter dengan Aktivitas Nilai (value activity).


Dari gambar 1, dapat dilihat bahwa aktivitas primer terdiri dari:
1.  Inbound Logistic, melibatkan hubungan dengan pihak penyuplai bahan dan termasuk semua aktifitas yang dibutuhkan untuk menerima, menyimpan dan menyebarkan input.
2.     Operation, semua aktifitas yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output.
3.   Outbound logistic, semua aktivitas yang diperlukan untuk mengumpulkan, menyimpan dan mendistribusikan output.
4.   Sales dan marketing, menyampaikan kepada pembeli mengenai produk/layanan, mempengaruhi pembeli untuk membeli produk/ layanan dan memfasilitasi mereka untuk membeli (merangsang permintaan produk/layanan); mengumpulkan dan menyampaikan umpan balik dari pelanggan kepada unit-unit lain dalam organisasi dan memperkirakan nilai penjual yang diharapkan.
5.   Service, aktifitas-aktifitas yang diperlukan untuk menjaga produk/layanan dapat bekerja dengan efektif bagi pelanggan setelah produk.

Support Activities (aktivitas pendukung)  terdiri dari:
1.      Administration and Infrastrukture, aktifitas-aktifitas seperti akunting, hukum, perencanaan, urusan umum, tata hubungan, pengendalian kualitas dan pengelolaan secara umum.
2.  Human Resource Management, aktifitas-aktifitas rekrutmen, pelatihan, pengembangan, kompensasi dan penempatan pegawai.
3.  Product and technology development, pembelian/ adopsi/pengembangan teknologi untuk melaksanakan transformasi input menjadi output.
4.      Procurement, akuisisi input atau penambahan sumber daya ke dalam organisasi.

Referensi Buku:
1.   Rangkuti, F.,Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
2.       Rangkuti, F.,SWOT Balanced Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.
3.      Ward, John. and Joe Peppard., Strategic Planning for Information System 3nded. England: John Wiley & Sons, 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar