Menurut Kaplan
dan Norton, Balanced Scorecard
merupakan satu set ukuran yang memungkinkan manajer senior mendapatkan
pandangan bisnis yang cepat tetapi menyuluruh termasuk ukuran keungan yang
memuat hasil program yang telah dilaksanakan untuk melengkapi ukuran keuangan
dan ukuran operasional tentang kepuasan pelanggan, proses internal dan inovasi
dan ukuran operasi dari aktifitas perbaikan yang merupakan pemacu kinerja
keuangan di masa depan. Sementara Anthony, Banker, Kaplan, dan Young
mendefinisikan Balanced scorecard
sebagai: Ukuran dan sistem manajemen yang menunjukkan kinerja suatu unit bisnis
dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan
pertumbuhan.
Menurut Anthony
A.Atkinson, Rajiv D Banker dan S.Mark Young, definisi dari Balanced Scorecard
adalah: Pendekatan sistem untuk mengorganisasikan ukuran kinerja ke dalam
kerangka yang terintegrasi dan mudah dipahami berdasarkan empat perspektif
berbeda (key variable) yang menetapkan
sasaran perusahaan.Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Balance Scorecard adalah suatu sistem
pendekatan untuk mengukur kinerja yang dilakukan oleh perusahaan melalui
kerangka kinerja yang didasarkan atas empat perspektif, yaitu keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal dan proses pembelajaran dan pertumbuhan.
Gambar
1. Balanced Scorecard
sebagai Alat Manajemen Strategik
Balanced
Scorecard merupakan seperangkat alat untuk
memotivasi karyawan untuk mewujudkan visi perusahaan, tidak hanya sebagai alat
pengukur kinerja saja tetapi suatu sistem manajemen yang memfokuskan pada usaha
orang melalui organisasi dan meraih tujuan organisasi baik tujuan utama (primary objectives) maupun nontujuan
utama (secondary objectives).
Melalui
pengukuran Balanced Scorecard,
manajer senior dapat mengidentifikasikan perusahaan dalam empat perspektif yang
masing-masing dilengkapi dengan indikator atau tolak ukur. Informasi yang harus
diperhatikan oleh manajer senior terhadap keempat perspektif yang membentuk Balanced Scorecard, yaitu:
(1) Perspektif
Keuangan
Bagaimana
perusahaan dilihat oleh pemegang saham?
(2) Perspektif
Pelanggan
Bagaimana
pelanggan memahami produk dan pelayanan perusahaan?
(3) Perspektif
Proses Bisnis Internal
Value deliver
apa saja yang dapat mendorong proses bisnis sehingga dapat diunggulkan?
(4) Perspektif
Pembelajaran dan Tumbuh
Apakah
perusahaan dapat menghasilkan inovasi, perubahan, dan perbaikan?
Referensi Buku:
1. Rangkuti,
F.,Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2009.
2. Rangkuti,
F.,SWOT Balanced Scorecard. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2011.
3.
Ward, John. and
Joe Peppard., Strategic Planning for Information System 3nded. England: John Wiley & Sons, 2002.
4. Winarno,
Wing Wahyu. Sistem Informasi Manajemen,
UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2006.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar