Kecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan ( Artificial Intelligence atau AI) didefinisikan sebagai kecerdasan
yang ditunjukkan oleh suatu entitas buatan. Sistem seperti ini umumnya dianggap
komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer)
agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia. Beberapa
macam bidang yang menggunakan kecerdasan buatan antara lain sistem pakar,
permainan komputer (games), logika fuzzy, jaringan syaraf tiruan dan robotika.
Sistem Pakar
Sistem pakar merupakan salah satu
cabang dari Artificial Intelligence
(AI) yang membuat penggunaan secara luas, knowledge
yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia pakar. Seorang pakar disini
merupakan orang yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu, yaitu pakar yang
mempunyai knowledge atau kemampuan
khusus yang orang lain tidak mengetahui atau mampu dalam bidang yang
dimilikinya. Teknologi sistem pakar ini meliputi bahasa sistem pakar, program,
perangkat lunak dan perangkat keras yang
dirancang untuk membantu pengembangan dan pembuatan sistem pakar.
Sejarah Sistem Pakar
ES (Expert System) mulai
dikembangkan pada pertengahan tahun 1960-an oleh Artificial Intelligence Corporation. Pada pertengahan tahun 1960-an, terjadi pergantian
dari program serba bisa (general-purpose)
ke program yang spesialis (special-purpose)
dengan dikembangkannya DENDRAL oleh E. Feigenbaum dari Universitas Stanford dan
kemudian oleh MYCIN.
Pada
pertengahan tahun 1970-an, beberapa ES mulai muncul. Sebuah pengetahuan kunci
yang dipelajari saat itu adalah Kekuatan dari ES berasal dari pengetahuan
spesifik yang dimilikinya, bukan dari formalisme-formalisme khusus dan pola
penarikan kesimpulan yang digunakannya.
Awal
1980-an teknologi ES yang mula-mula dibatasi oleh suasana akademis mulai muncul
sebagai aplikasi komersil, khususnya XCON, XSEL (dikembangkan dari R-1 pada Digital Equiptment Corp.) dan CATS-1
(dikembangkan oleh General Electric).
Sistem
pakar untuk melakukan diagnosis kesehatan telah dikembangkan sejak pertengahan
tahun 1970. Sistem pakar untuk melakukan diagnosis pertama dibuat oelh Bruce
Buchanan dan Edward Shortliffe di Stanford University. Sistem ini diberi nama
MYCIN (Heckerman, 1986).
MYCIN
merupakan program interaktif yang melakukan diagnosis penyakit meningitis dan
infeksi bacremia serta memberikan rekomendasi terapi antimikroba. MYCIN mampu
memberikan penjelasan atas penalarannya secara detail. Dalam uji coba, dia
mampu menunjukkan kemampuan seperti seorang spesialis. Meskipun MYCIN tidak
pernah digunakna secara rutin oleh dokter, MYCIN merupakan inferensi yang bagus
dalam kecerdasan buatan yang lain (--, 1995).
Sampai saat ini sudah banyak sistem pakar yang
dibuat, beberapa contoh diantaranya terlihat pada tabel 1
Tabel 1 Sistem Pakar yang terkenal
Sistem Pakar |
Kegunaan |
MYCIN
|
Diagnosis penyakit
|
DENDRAL
|
Mengidentifikasi struktur molekular campuran
yang tak dikenal
|
XCON & XSEL
|
Membantu konfigurasi sistem komputer besar
|
SHOPIE
|
Analisis sirkuit elektronik
|
Prospector
|
Digunakan didalam geologi untuk membantu mencari
dan menemukan deposit
|
FOLIO
|
Membantu memberikan keputusan bagi seorang
manajer dalam hal stok broker dan investasi
|
DELTA
|
Pemeliharaan lokomotif listrik disel
|
Pengertian Sistem Pakar
Sistem pakar adalah sistem berbasis komputer yang
menggunakan pengetahuan, fakta, dan teknik penalaran dalam memecahkan masalah
yang biasanya hanya dapat dipecahkan oleh seorang pakar dalam bidang tersebut
(Martin dan Oxman, 1988).
Secara umum, sistem pakar (expert system) adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer agar komputer dapat
menyelesaikan masalah seperti yang bisa dilakukan oleh para ahli. Sistem pakar
yang baik dirancang agar dapat menyelesaikan suatu permasalahan tertentu dengan
meniru kerja dari para ahli. Dengan sistem pakar ini orang awampun dapat
menyelesaikan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat diselesaikan
dengan bantuan para ahli. Bagi para ahli sistem pakar ini juga akan membantu
aktivitasnya sebagai asisten yang sangat berpengalaman.
Pada dasarnya sistem pakar
diterapkan untuk mendukung aktivitas pemecahan masalah. Beberapa aktivitas
pemecahan yang dimaksud antar lain: pembuatan keputusan (decicion making), pemanduan pengetahuan (knowledge
fusing), prakiraan (forecasting),
pengaturan (regulating), pengendalian
(controlling), diagnosis (diagnosing), perumusan (prescribing), penjelasan (explaining), pemberian nasihat (advising) dan pelatihan (tutoring). Selain itu sistem pakar juga
dapat berfungsi sebagai asisten yang pandai dari seorang pakar (Martin dan
Oxman, 1988).
Komponen Sistem Pakar
Sistem pakar memiliki beberapa komponen
utama, yaitu;
1.
Antarmuka pengguna (user interface).
2.
Basis pengetahuan (knowledge
base).
3.
Fasilitas akuisisi pengetahuan
(knowledge acquisition facility).
4.
Mekanisme inferensi (inference mechanism).
5.
Workplace.
6.
Fasilitas
penjelasan (explanatin facility),
komponen ini hanya dipakai dibeberapa sistem pakar.
7.
Perbaikan Pengetahuan.
Hubungan dari setiap komponen
tersebut dapat dilihat pada gambar 1 dibawah ini:


|







![]() |
|||
|
|||

|


|




![]() |
|||||||
![]() |
|||||||
|
|||||||
![]() |
Gambar 1 Gambar Arsitektur Aistem Pakar
(Sumber: Turban (1995)).
Pada gambar diatas menjelaskan
bahwa, sistem pakar disusun menjadi dua bagian utama, yaitu: pertama,
lingkungan pengembangan (development
environment) yang digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar ke dalam
lingkugan sistem pakar, yang kedua lingkungan konsultasi, dimana lingkungan ini
digunakan oleh pengguna yang bukan pakar guna memperoleh pengetahuan pakar.
Dibawah ini akan dijelaskan secara ringkas komponen-komponen yang membentuk sistem pakar
1.
AntarMuka Pengguna (User Interface)
User interface merupakan
mekanisme yang digunakan oleh pengguna dan sistem pakar untuk berkomunikasi,
informasi yang diterima dari pemakai di ubahnya ke dalam bentuk yang dapat
diterima oleh sistem dan dimengerti oleh pemakai, (McLeod (1995).
2.
Basis pengetahuan (knowledge
base).
Basis pengetahuan mengandung pengetahuan
untuk pemahaman, formulasi, dan penyelesaian masalah, komponen ini disusun atas
dua elemen dasar, pertama yaitu
fakta berisikan informasi tentang obyek permasalahan tertentu
dan aturan berisikan aturan cara
bagaimana memperoleh fakta baru dari fakta yang telah diketahui.
3.
Akuisisi Pengetahuan (Knowledge Acquisition)
Akuisisi pengetahuan adalah akumulasi,
transfer dan transformasi keahlian dalam menyelesaikan masalah-masalah dari
sumber pengetahuan dalam program komputer, (Turban (1998).
4.
Mesin Inferensi
Mesin
inferensi adalah bagian yang mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola
penalaran sistem yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan
menganalisa suatu masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau
kesimpulan yang terbaik.
5. Workplace
Workplace
merupakan area dari sekumpulan memori kerja (working memory). Workplace digunakan untuk merekam hasil-hasil
antara dan kesimpulan yang dicapai.
6.
Fasilitas Penjelasan
Faslitas penjelasan adalah
komponen tambahan yang akan meningkatkan kemampuan sistem pakar. Komponen ini
menggambarkan penalaran sistem kepada pemakai.
7.
Perbaikan Pengetahuan.
Pakar
memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meningkatkan kinerjanya serta
kemampuan untuk belajar dari kinerjanya. Kemampuan tersebut adalah penting
dalam pembelajaran terkomputerisasi, sehingga program akan mampu menganalisis penyebab kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya.
Ciri-Ciri sistem pakar
Ciri-ciri Sistem Pakar adalah sebagai berikut:
a.
Terbatas pada bidang spesifik.
b.
Dapat memberikan penalaran
untuk data-data yang lengkap atau tidak pasti.
c. Dapat mengemukakan rangkaian alasan yang
diberikannya dengan cara yang dapat dipahami.
d. Berdasarkan pada rule atau kaidah
tertentu.
e. Dirancang untuk dapat dikembangkan secara
bertahap.
f.
Pengetahuan (knowledge base)
dan mekanisme inferensi (inference engine) terpisah.
g. Keluarannya bersifat nasehat, anjuran atau
saran.
h. Sistem dapat mengaktifkan kaidah secara
searah yang sesuai, dituntun oleh dialog dengan pemakai.
j. Memilki kemampuan untuk belajar
beradaptasi.
i.
Memilki
informasi yang handal, mudah dimodifikasi, dan mudah digunakan dalam berbagai
jenis komputer.
Keuntungan pemakaian Sistem Pakar (Expert
Sistem)
Keuntungan pemakaian sistem
pakar adalah sebagai berikut :
1. Dapat digunakan oleh orang yang bukan ahli
sehingga dapat bekerja seperti layaknya seorang pakar pada suatu bidang tertentu
dengan tujuan meningkatkan kemampuan mereka dalam menyelesaikan permasalahan.
2. Meningkatkan output dan produktifitas. ES
dapat bekerja lebih cepat dari manusia. Keuntungan ini berarti mengurangi
jumlah pekerja yang dibutuhkan, dan akhirnya akan mereduksi biaya.
3. ES tidak dapat lelah atau bosan, juga
konsisten dalam memebri jawaban dan selalu memberikan perhatian penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar